Tentang hal keseluruhan penghasilan industri asuransi jiwa di kuartal III, terdaftar sejumlah Rp 50,94 triliun. Lebih rendah 30,5 % dibanding kuartal II-2020 yang dapat kumpulkan penghasilan Rp 73,3 triliun.
Wiroyo menjelaskan, pengurangan penghasilan ini bersamaan turunnya penghasilan premi dan hasil investasi pada industri asuransi.
Sesaat keseluruhan penghasilan premi sekitar Rp 133,99 triliun. Angka ini turun 7,9 % dibanding masa yang serupa pada tahun 2019 yaitu Rp 145,41 triliun.
Tetapi, dibanding dengan kuartal II-2020, perkembangan premi kuartal III-2020 bertambah 2,5 % dari Rp 44,18 triliun jadi Rp 45,29 triliun.
Pelambatan penghasilan perusahaan asuransi jiwa karena hasil investasi yang turun 252,8 triliun. Pada kuartal III-2020 hasil investasi minus Rp 17,57 triliun dibanding masa yang serupa di tahun 2019 sejumlah 11,50 triliun.
“Ini tahun yang berat, sebab wabah penghasilan hasil investasi turun dari Rp 11,5 triliun jadi negatif Rp 17,57 triliun,” terang Wiroyo.
Hasil investasi asuransi pada kuartal III-2020 turun 84,6 % dibanding pada kuartal II-2020 dari Rp 26,23 triliun di kuartal II-2020 jadi Rp 4,05 di kuartal III-2020.
Walau demikian, Wiroyo percaya diri pada di kuartal IV-2020 hasil investasi semakin lebih baik. Karena keadaan pasar modal telah alami pembaruan dalm 2 bulan akhir.
“Keadaan ekonomi nasional telah memperlihatkan pembaruan, pasar modal dan SBN diinginkan dapat lebih bagus kembali pada Q4,” katanya.
Disamping itu keseluruhan penghasilan premi baru alami pelambatan sejumlah 11,5 % dari Rp 90,51 triliun di kuartal III-2019 jadi Rp 80,13 di kuartal III-2020. Secara per kuartal, keseluruhan penghasilan premi baru ini alami pelambatan sebesar 0,3 %. Dari Rp 27,19 triliun di kuartal II-2020 jadi Rp 27,09 triliun di kuartal III-2020.
Begitupun dengan perkembangan penghasilan premi kelanjutan yang alami pelambatan sejumlah 1,9 % secara tahunan. Pada kuartal III-2020 terkumpul Rp 53,87 triliun, sedang pada masa yang serupa pada tahun 2019 terkumpul Rp 54,91 triliun.
Tetapi secara per kuartal, premi kelanjutan alami kenaikan sejumlah 7,1 % pada kuartal III-2020 dibanding kuartal awalnya. Penghasilan premi kelanjutan naik jadi Rp 18,2 triliun dari mulanya Rp 17 triliun.