Harga emas cuman berubah sedikit di perdagangan London pada Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga emas cuman bergerak di koridor USD 3 per ons dari status USD 1.815 per ons.
Mencuplik bullionvault, Jumat (27/11/2020), gerak harga emas itu sesudah ada tanggapan dari Bank Sentra Amerika Serikat (AS) yang mengatakan tidak meningkatkan suku bunga sampai 2024.
Pengakuan dari Bank Sentra AS itu satu tahun lebih lamban bila dibanding dengan prediksi pada dua bulan kemarin.
Bursa saham dan komoditas di AS tutup sebab perayaan Thanksgiving. Harga emas dalam dolar AS diperjualbelikan dengan mendapatkan potongan harga 12,5 % dari rekor paling tinggi yang diciptakan pada Agustus kemarin.
Bursa saham di Eropa bergerak mencatatr datar pada perdagangan Kamis. Bila dihitung dari awalnya tahun, bursa di Eropa tetap turun 6,7 %.
Sedang harga emas berjangka AS naik 0,3 % jadi USD 1.809,10.
Index saham S&P 500 dan Dow turun di tengah-tengah pertanda pelambatan dalam pemulihan pasar tenaga kerja.
Dolar yang kurang kuat menggerakkan harga emas dengan membuat tambah murah untuk mereka yang menggenggam mata uang lain.
Kecuali harga emas, harga perak naik 0,5 % jadi USD 23,37 per ounce. Harga platinum meningkat tipis 0,6 % jadi USD 966,59 dan paladium turun 0,5 % jadi USD 2,336,97.
Uangpedia: Harga Melembek Investasi Emas Masih Tarik?
“Enam bulan di depan akan susah; kita akan alami perkembangan yang jauh di bawah potensialnya, dan pemerintahan dan bank sentra harus menambahkan stimulan secara berarti untuk pastikan kita tidak memperoleh alih bentuk gelombang ke-2 jadi performa ekonomi yang jelek dalam masa yang lama,” lebih Melek.
Suku bunga yang lebih rendah kurangi ongkos kesempatan untuk menggenggam emas batangan yang tidak hasilkan, yang sudah bertambah lebih dari 19 % tahun ini, diuntungkan dari posisinya emas selaku lindung nilai pada inflasi dan pengurangan nilai mata uang.Harga Emas Bergerak Tipis