Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lakukan pelepasan export ikan tuna dari mekanisme resi gudang (SRG) di Benoa, Bali ke Korea Selatan ini hari, Jumat (27/11/2020).
Menteri Perdagangan (Mendag)
Disamping itu, inisiasi penerapan SRG adalah hasil suport dari bermacam faksi berkaitan, seperti Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) dan perbankan.
“Pelepasan export ikan tuna dari mekanisme resi gudang ke Korea Selatan adalah salah satunya bentuk loyalitas pemerintahan dalam memaksimalkan faedah SRG,” kata Mendag.
Kata Mendag sama seperti yang sudah diaplikasikan di bidang pertanian, penerapan SRG ini diinginkan bisa memberi pilihan jalan keluar untuk beberapa nelayan dalam hadapi fluktuasi harga ikan dan kebatasan akses pembiayaan.
Sambungnya selaku negara maritim, bidang kelautan dan perikanan Indonesia menggenggam fungsi yang cukup penting dalam ekonomi nasional. Sampai sekarang ini, bidang perikanan masih memberi andil yang lumayan besar untuk performa export Indonesia.
“Kementerian Perdagangan lagi berusaha lakukan perbaikan perekonomian nasional. Wabah Covid-19 memberi desakan untuk beberapa aktor usaha, terutamanya sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan,” terangnya.
Ada mekanisme resi gudang memberi pilihan jalan keluar diantaranya yang tersangkut persoalan keuangan aktor usaha dalam lakukan peresapan komoditas dari produsen waktu berlangsung pengurangan keinginan barang di luar dan dalam negeri.
Seirama, Kepala Tubuh Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Berjangka (Bappebti)
Acara pelepasan export ikan dari SRG diikuti dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) peningkatan SRG bidang perikanan dan kelautan. Penandatanganan dikerjakan oleh Kepala Bappebti dan Direktur Jenderal Pengokohan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP dilihat oleh Mendag Agus.
Lalu tahun 2018 sebesar USD 52,83 juta, dan 2019 sebesar USD 55,03 juta. Performa export masa Januari-September 2020 capai USD 39,9 juta atau naik sejumlah 3,07 % dibanding masa yang serupa tahun awalnya.
Indonesia menyumbangkan 16% dari produksi global ikan tuna. Rupanya prosentase itu jadi jumlah paling besar di dunia negara pemroduksi ikan tuna.