Wabah Virus Corona COVID-19 menyebabkan ekonomi global alami pengurangan paling tajam semenjak Stres Luar biasa.
Tapi sesaat seluruh orang alami rugi dari segi kesehatan, beberapa negara paling miskin di dunia yang akan rasakan imbas paling kronis terkecuali mereka terima semakin banyak kontribusi.
Mencuplik situs Kanal News Asia, Selasa (1/11/2020), seputar 1,5 miliar orang tinggal di negara berkembang berpendapatan rendah, berusaha untuk menangani mekanisme kesehatan warga yang kurang kuat, kemampuan kelembagaan yang terbatas, dan dalam banyak masalah, tingkat hutang yang tinggi.
Seluruh negara ini masuk kritis dengan kekuatan terbatas untuk menantangnya.
Mereka hadapi kenaikan keperluan berbelanja yang menegangkan pas saat wabah mengakibatkan pengurangan penghasilan dari pariwisata, pengangkutan uang, dan harga komoditas.
Ketidakamanan di beberapa negara miskin ditranslate jadi ketidakstabilan di penjuru dunia. Dan, yang lebih bernilai, kritis COVID-19 tidak pernah betul-betul usai sampai virus itu seutuhnya raib.
Dunia perlu melakukan perbuatan semakin banyak untuk menolong beberapa negara dengan beban utang yang tidak berkepanjangan. Bahkan juga saat sebelum wabah, seputar 1/2 dari negara berpendapatan rendah ada dalam atau beresiko tinggi, kesusahan utang.
Saat ini banyak negara cuman mempunyai akses terbatas, bila ada, ke pembiayaan pasar baru, mereka hadapi transisi yang menakutkan di antara memberikan dukungan rakyat mereka sepanjang wabah dan bayar utang mereka.
Komune internasional sudah ambil langkah-langkah penting untuk menangani permasalahan ini.
Cuaca dingin masuk Desember dicemaskan jadi parah penebaran COVID, hingga memaksakan penget…